Abon Lele Menembus Mini Market

Tuesday, February 3rd, 2015 - Kisah Sukses

Abon Lele Angel 12 (Palembang)

Abon Lele Menembus Mini Market

          Kegagalan itu terjadi jika kita berhenti untuk melakukannya. Karena itu, jadikan setiap hari sebagai upaya untuk menggapai sukses sebagaimana yang diimpikan

abon ikanMeski masih berstatus sebagai karyawan Farmasi dibidang marketing, Anton tak kehilangan semangat untuk terjun membuka usaha. Kini bersama sang istri, Maria, ia mendirikan usaha abon lele, bawang merah goreng dan makaroni goreng.

Usaha ini masih dilakukan bersama sang istri di rumahnya yang teletak di Perumahan Purwosari Raya, Palembang.

Walaupun usahanya masih taraf kecil, namun Anton tetap semangat untuk mengelola usaha ini hingga mencapai sukses. Usaha ini mereka lakoni sejak pertengahan 2014 ini. Semua produk yang ia buat masih tetap ada dalam pengawasannya. Di bantu sang istri, ia mengolah sendiri abon lele yang setiap ada pesanan diproduksi hingga 5 kilo, belum lagi membuat makaroni goreng dan bawang goreng.

resep-abon-lele-600x300Target pasar yang dituju dari produk yang ia jual tak perlu jauh-jauh mencari konsumen. Karena sudah ada pihak-pihak yang memesan secara rutin dan berkelanjutan. Misalnya produk bawang goreng yang sudah dalam bentuk kemasan plastik itu dia jual kepada pedagang bakso di sekitar rumahnya. Begitu juga dengan makaroni dan abon lele, yang dijual berdasarkan pesanan yang datang dari pasien di Rumah Sakit Caritas, Palembang.“Sambil kerja saya memproduksi sendiri dan mengantarkan pesanan produk itu ke pemesan,” ujar Anton yang saat ini tengah mengurus sertifikat IRT.

Berbisnis sambil tetap bekerja juga memacu Anton untuk melakukannya secara serius. Bahkan ia pun sudah berencana hendak memasukkan produk abon lele, bawang merah goreng dan macaroni goreng yang diberi label “Cahaya Alami” itu mini market.

LeleUntuk mendukung upayanya agar produk olahannya bisa menembus mini market, Anton tak segan-segan merogoh kocek untuk membeli Mesin Spinner dan Mesin Hand Sealer di cabang Toko Mesin Maksindo di Palembang belum lama ini.

Dengan adanya kedua mesin-mesin itu, Anton ingin agar produk abon lele olahannya lebih garing, lebih kering (tidak meninggalkan sisa minyak), lebih awet dan rendah kolesterolnya. Begitu juga dengan bawang merah goreng dan macaroni. Sebelum menggunakan mesin-mesin usaha tersebut, baik abon, bawang goreng ataupun macaroni masih dilakukan secara manual sehingga seringkali apek dan tidak tahan lama. Kini dengan memakai mesin Spinner dan Hand Sealer, produk abon lele, bawang goreng dan macaroni gorengnya sudah dikemas secara apik dan terjaga kualitas isinya.

Harga abon lele olahannya dijual seharga Rp 15 ribu per ons, bawang goreng Rp 20 ribu per ons, macaroni goreng ia jual Rp 50 ribu per kilo. Untuk jenis macaroni disesuaikan selera pelanggan. “Kami menyediakan juga macaroni goreng pedas dan asin,” jelas Anton yang masih enggan menyebutkan omzet yang diperoleh dari usahanya ini.

Untuk mendukung penjualan produknya, Anton juga melakukan penjualan melalui blog, fesbuk, whatsApp dan BBM. Untuk ke depannya ia berharap produk olahan Cahaya Alami-nya bisa menembus ke mini market di daerah Palembang.(Eni Setiati)

.

 

 

Abon Lele Menembus Mini Market | redaksimesin | 4.5