Bisnis Bakery Beromzet 45 Juta
Bisnis Bakery Beromzet 45 Juta
Kesuksesan dalam berbisnis akan terlihat dari berkembangnya usaha yang kita kelola. Yuk kita intip kerja keras Syaiful, pengusaha roti asal Bima, Nusa Tenggara Barat yang berhasil sukses berawal dari re-seller bakery kini ia sukses membangun bisnis roti dengan konsep home industri. Omzet puluhan juta mampu ia “penen” setiap bulannya.
Sejak tahun 2011 silam, Syaiful beserta istri Eka Hairani (Pengusaha Roti Delima Bima, NTB) mulai merintis bisnis rumah tangga dengan genre roti manis. Roti yang diberi nama Roti Delima ini memiliki beberapa varian rasa yaitu cokelat, keju, strawberi, dan nanas yang diciptakan sendiri. Awalnya ia hanyalah seorang re-seller yang hanya mengambil roti dari salah satu perusahaan roti untuk dijual kembali. Lama-kelamaan hampir 6 bulan, istri Sayiful mulai meracik adonan roti sendiri agar dapat mengelola bisnis keluarga. Alhasil kini ia mampu mendistribusikan roti buatannya ke 3 kabupaten dan kota.
Bima, Nusa Tenggara Barat, bukan hanya sebagai kota kelahiran dan tempat tinggal saja tetapi di kota itulah distribusi roti Syaiful dan Eka tersebar. Kini untuk mengelola usahanya ia sudah dibantu oleh 9 orang karyawan dan menggunakan Mesin Oven Roti tipe ARF-20 dan Mixer Roti tipe HMJ.15 dari Toko Mesin Maksindo memperlancar proses produksi dan membantu memenuhi keinginan pasar. Maklum saja, dalam 1 hari Saiful mampu memproduksi 1500 pcs roti.
Kualitas dari roti Delima ini sangat di jaga oleh Syaiful karena konsumen melihat hal tersebut sebagai prioritas utama dalam membeli produk. Mesin produksi Maksindo yang dibelinya ini dianggap sangat mendongkrak sistem produksi bukan hanya mempermudah dan mempercepat pembuatan roti saja, namun kualitas pemanggangan roti ini sangat merata sehingga hasilnya pun sangat memuaskan. Selain itu, mesin Maksindo ini cukup hemat dalam penggunaan gas tabung jadi ongkos produksinya pun dapat diminimalisir sekecil mungkin.
“Mesin Maksindo bikin ongkos produksi cukup hemat. Gas yang dipakai nggak banyak. Hasil ovennya pun merata jadi kualitas rotinya juga sagat bagus. Kalau kecepatan ya sudah pasti sangat cepat prosesnya,” jelas Syaiful
Menurut Saiful, profit bisnisnya ini cukup menjanjikan dilihat dari banyaknya perminataan pasar terhadap rotinya ini. Roti yang ia jual seharga Rp 1000 saja dirasa sangat ramah bagi konsumen dan rasanya pun tak kalah nikmat dengan roti-roti yang sudah memiliki merek besar. Omzet dari bisnis roti Delima ini cukup menggiurkan. Rp 45 Juta Per Bulan masuk ke kantong pasangan suami istri ini.
“Alhamdulillah setiap hari roti kita habis. Pendapatannya pun lumayan buat kebutuhan kita saja sudah terpenuhi,” ujar Syaiful.
Menurut Syaiful, bisnis yang baik adalah bisnis yang mampu bertahan lama di pasaran dan tentunya bisa selalu berkembang mengikuti zaman. Selain itu, bisnis yang dirasa sudah berkembang jika volume produksi yang dibuat mengalami kenaikan. Untuk urusan keuntungan menurutnya sebagai hasil akhir bukan pemikiran utama, karena kerja keras yang patut menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis.(Tri Deny Tr)