Siomay YouLagi Omzet 60 Juta
Siomay YouLagi Omzet 60 Juta
Menjadi ibu rumah tangga adalah bukan pekerjaan tapi sebuah kewajiban bagi seorang perempuan tatkala mereka menikah dan berkeluarga. Namun menjadi ibu rumah tangga bukan berarti perempuan tak bisa sukses. Tengok saja apa yang berhasil dilakukan oleh Feni Nurdiani dan Ferry Sutaryadi.Pengusaha Siomay YouLagi Sukatani Cimanggis Depok Jawa Barat. Sama seperti perempuan yang sudah menikah dan memiliki keluarga, ia pun hanya seorang ibu rumah tangga biasa. Tetapi ia memiliki keinginan kuat untuk menjalankan bisnis dari rumah. Dan hal itu berhasil dilakukannya. Ia pun sukses mengelola usaha siomay, dan tetap menjadi ibu rumah tangga yang baik bagi keluarganya.
Feni menuturkan, untuk bisa sukses antara menjadi ibu rumah tangga dan menjadi pengusaha maka harus pintar-pintar membagi waktu. Pasalnya kedua hal tersebut sama penting dan tak bisa ditinggalkan. Meski perioritas utama tetap pada anak dan keluarga.
Ketika menjalankan usaha siomay, Feni mengelola usaha ini ditemani suaminya Ferry Sutaryadi (Ferry). Lewat kolaborasi ini membuat usaha siomaynya melesat sukses seperti sekarang ini. Feni yang sekaligus seorang ibu rumah tangga bertugas memproduksi siomay, sedangkan suami Ferry memasarkannya. Di luar dari tugasnya memasarkan siomay buatan istrinya, Ferry juga merupakan seorang karyawan salah satu perusahaan di Jakarta.
Dalam memasarkan siomay buatan istrinya, banyak hal yang dilakukan Ferry seperti mengikuti pameran-pameran franchise, promosi ke majalah bahkan hingga online marketing. Banyaknya permintaan yang tak mungkin jika dikerjakan oleh seorang diri akhirnya mereka merekrut beberapa orang untuk membantu produksi siomay.
“Awalanya saya yang buat sendiri, dan si Bapak bagian marketing. Pegawai bertugas hanya bantu ngerjain dan nimbang, tapi bumbu tetap saya yang pegang,” ucap Feni
Awal mula usaha siomay, Feni dan Ferry mencoba menjualnya pada tetangga dan teman-temannya. Mendapat respon yang baik, mereka pun terus maju hingga sekarang memiliki beberapa reseller dan franchise yang tersebar di Indonesia.
Ingin siomay-nya memiliki identitas dan dikenal oleh masyarakat luas, mereka pun mematenkan siomay buatannnya dengan nama YouLagi. Nama itu pun didapat ketika Ferry berpikir, pelanggan yang telah coba siomay istrinya akan datang lagi.
“Orang yang udah beli, dia akan balik lagi karena rasa siomay bisa diterima oleh lidah mereka sehingga mereka balik lagi,” ucap Ferry.
Di luar dari siomay ikan buatannnya, Siomay YouLagi sendiri terkenal sebagai siomay berbahan dasar daging ayam yang enak. Selain dibilang enak, keunggulan lain dari siomay ini yaitu proses pembuatannya yang tak menggunakan bahan pengawet jenis apa pun. Tentu membuat siomay lebih sehat dan tidak menimbulkan efek samping ketika mengonsumsinya.
Bahkan menurut Feni, siomay daging ayamnya lebih dicari bahkan bisa dikatakan menjadi primadona Siomay YouLagi. Itu disebabkan rasa nikmat dari siomay ayam buatannnya tersebut. Karena siomay dari daging ayamnya tidak anyir.
Tidak hanya itu saja,, Feni juga berniat untuk menciptakan inovasi baru agar pelanggannnya tidak merasa bosan. Produk baru yang akan Feni buat berupa batagor untuk menemani santap siomay-nya. Meski begitu, hal itu belum bisa terwujud dalam waktu dekat, dikarenakan belum siapnya formula untuk pembuatan batagor tersebut. “Ada inovasi baru berupa batagor, hanya saja trail-nya belum finish. Resep batagornya belum sempurna. Jadi belum bisa ditawarkan ke konsumen sekarang” ucap Feni.
Ketika memulai usaha siomay YouLagi, pasangan suami istri itu mengaku hanya bermodalkan Rp 100 ribu. Modal yang terbilang tak banyak tersebut dijadikannnya siomay dan termasuk bahan baku dan ongkos produksi yang bisa dibilang tidak murah. Untuk proses penggilingan daging untuk pembuatan siomay saja, Feni harus mengeluarkan uang Rp 3.500 per kilogramnya.
Selain mahalnya biaya produksi, Feni pun harus direpotkan dengan membawa bahan baku untuk digiling ke pasar pagi-pagi sekali. Meski awalnya merasa sanggup, pada akhirnya permintaan yang banyak membuat Feni kewalahan dan tak sanggup melayani permintaan yang semakin banyak. Akhirnya Feni membeli mesin dari Maksindo yang dapat membantu usahanya.
Mesin Fine Cutter tipe QS.620B dan Mesin Giling Daging C12A dari Toko Mesin Maksindo membantu proses produksi pembuatan siomay YouLagi. Di mana kedua mesin tersebut bekerja untuk menggiling daging sebagai bahan baku pembuatan siomay milik Feni. Keuntungan sudah pasti ketika menggunakan bantuan mesin dari Maksindo. Selain mempercepat proses pembuatan siomay, dengan mesin dari Maksindo produksi pun bisa lebih banyak, dan tentu kualitas dan kebersihan akan terjaga. ”Saya sangat terbantu menggunakan mesin dari Maksindo, cukup cepat dan produksi bisa lebih banyak serta kualitas yang terjaga,” ucap Feni.
Selain keuntungan dalam produksi yang didapat ketika menggunakan mesin Maksindo, ternyata penghasilan pun berpengaruh pada pemakainya. Buktinya saja kini usaha siomay YouLagi omzetnya berkisar 60 juta setiap bulannnya.
“Modal awal kami hanya seratus ribu rupiah. Kita putarin lagi jadi modal hingga kini omzetnya bisa 50 sampai 60 juta per bulannya,” jelas Feni.(Muhamad Nur Hasan)