Pakai Mesin Bakso Maksindo, Omzet Meningkat
Edi Suarno Pengusaha bakso Palu Sulawesi Tengah memulai usaha dagang baksonya dari berjualan keliling dengan mrnggunakan gerobak dorongnya selama hampir empat tahun yang lalu. Waktu itu usahanya hanya menghabiskan 2 kg hingga 3 kg sebagai bahan bakso.
Tiga bulan kemudian Edi membeli rumah yang dijadikan kedai bakso letaknya tepat disamping PO. Bus Adi Putra Kota Kolondake, Edi memberi nama tempat usahanya Kedai Bakso Lumayan Mas Edi. Kedai Bakso Lumayan Mas Edi terus berkembang terlebih sejak Edi membeli dua buah mesin untuk menunjang usahanya yaitu Mesin Cetak Bakso Model SXW-280B dan Mesin Cetak Mie Model MKS-200B di Toko Mesin Maksindo.
Model Cetak Bakso Maksindo (230 / menit)
Tipe SXW-280B
- Dimensi: 76×35.5×122 cm
- Kapastas: 230 butir / menit atau 13.800 / jam
- Berat mesin: 78 kg
- Listrik: 1100 W, 220 V, 1 HP, 50 Hz
- Speed: 2800 rpm
Untuk harga silakan hubungi Machinery Consultant Toko Mesin Maksindo atau (www.tokomesin.com).
- Listrik : 370 watt, 220 V
- Ukuran Mie : 1.5 mm. Bonus cetakan mie 2 mm (FREE)
- Dimensi : 26x51x33 cm
Untuk harga silakan hubungi Machinery Consultant Toko Mesin Maksindo atau (www.tokomesin.com).
Dengan adanya kedua mesin tersebut Edi banyak merasakan manfaatnya selain hemat waktu dalam proses produksi dan biaya produksinya lebih murah.
“Dulu waktu masih pakai tenaga orang bikin baksonya lama dan biaya produksinya jadi lebih mahal,” kata Edi Suarno.
“Mesin Cetak Bakso dari Maksindo tak hanya kokoh secara fisik cetakan baksonya pun lebih bulat dan stabil, Alhamdulillah, sampai sekarang sudah cetak ratusan ribu bakso, mesinnya masih lancer,” ujar Edi.
Kini dalam sehari omzet usaha Edi berkisar 4 juta hingga 5 juta, dalam sebulan Edi bisa mengantongi keuntungan 120 juta hingga 150 juta.
(Tri Deny Tr)