Usaha Bakso Tusuk Yang Menguntungkan
Usaha Bakso Tusuk Yang Menguntungkan
Awal mula usaha Kamaludin sebelum membuka Wirausaha Bakso Tusuk dari Bekasi, Jawa Barat adalah dengan berjualan roti keliling. Ia kemudian beralih ke Bakso Tusuk karena usaha rotinya sepi. Ali, panggilan Kamaludin memulai usaha bakso tusuk berkat pemberian saudaranya. Ali pun meneruskan usaha Bakso Tusuk dari saudaranya pada tahun 2000 dengan modal awal Rp 90 ribu. “Alhamdulillah usaha ini saya jalani dengan tekun dan makin hari jualan bakso tusuk saya bertambah maju dengan tambahan armada gerobak hingga kini sekarang sudah ada 11 gerobak ,”ujar Ali.
Kenapa saya beri nama usaha ini Bakso Tusuk Kuah karena sesuai dengan bentuk dan kemasannya yaitu bakso yang ditusuk lalu diberi kuah dan ditambahkan bumbu lainnya seperti kecap dan sambal sesuai selera. Usaha Bakso Tusuk Ali dipasarkan pagi hari disekolah-sekolah lalu setelah menjelang siang keliling hingga malam atau sampai dagangan habis. Soal kendala menjalankan usaha Bakso Tusuk diakui Ali memang ada,”Alhamdulillah itulah kendala dalam usaha kadang sepi pembeli kadang ramai tidak tentulah, Kita jalani sajalah usaha ini toh rezeki sudah diatur sama Allah SWT,”cetus Ayah dari Muhammad Ali Kamaludin ini.
Untuk persoalan pengolahan dan peracikan bumbu, Ali hanya dibantu Istri dan Saudaranya, sedangkan untuk pemasaran dibantu oleh karyawan sebanyak sebelas orang. Dalam sehari Bakso Tusuk produksi Ali bisa menghasilkan puluhan bakso yang bahan dasarnya dari bahan asli tanpa pengawet seperti Ikan Tuna dan bahan lainnya.” Setiap hari saya bikin bakso enam ember dengan masing-masing ember berisi bakso kira-kira 1000- 2000 buti,”tutur Suami dari Dian Rahmawati ini.
Untuk harga Bakso Tusuk dibandrol Rp 2000 per porsi dengan isi enam butir bakso. Bahan ikan tuna untuk baksonya dipilih karena harganya yang lebih miring sehingga terjangkau dan ia bisa mendapatkan untung lebih. Sementara jika menggunakan bahan selain ikan Tuna, ia mengaku tidak sanggup karena mahal dan harga produksinya melambung. Namun yang terpenting, bakso tusuk Ali tidak menggunakan bahan pengawet sehingga sangat sehat.
Untuk persaingan usaha oleh sesama pengusaha bakso tusuk diakui oleh Ali tidak ada, sebab ia mengakui karena masing-masing sudah memiliki pasarnya. ”Karena secara tidak langsung pedagang Bakso Tusuk sudah memilik lahan atau tempat masing untukmemasarkan dagangannya dan kami menyadari itu semua tanpa harus ada peraturan atau perjanjian macam itulah dengan kata lain kita sudah saling kompromi antar pedagang,”tambah Kamaludin.
Ali pun meyakini usaha Bakso Tusuk produksinya lebih unggul dan enak dibandingkan usaha makanan lainnya terbukti konsumennya setiap hari bertambah dan orderan untuk pesanan bertambah,”Alhamdulillah sudah rezeki dari sananya saya sih tetap berikhtiar dan tetap semangat,”kata Ali.
Sekarang usaha Bakso Tusuk produksi Ali untuk menunjang dan meningkatkan produksinya Ali membeli sebuah Mesin Cetak Bakso tipe FM R280 dari Toko Mesin Maksindo Pulo Gadung Jakarta. Sebelumnya dalam memproduksi Bakso ia lakukan secara manual dengan mengandalkan tenaga tangan. ”Sebelum ada mesin rasanya produksi Bakso yang saya buat lama dan terlalu menguras tenaga hasilnya pun tidak memuaskan dan banyak pesanan dibatalkan. Tapi setelah adanya mesin ini sangat membantu sekali produksi bakso yang saya hasilkan sangat signifikan waktunya cepat, tidak menguras tenaga serta hasilnya pun lebih baik dan cetakan baksonya bagus dan sama,”ujar Ali. Dengan mesin ini semua pesanan yang datang dapat teratasi dengan baik dan tidak lagi menolak rezeki yang datang keuntungannya pun berlipat ganda.
Untuk Usaha Bakso Tusuk Ali bisa meraup keuntungan mencapai puluhan juta dalam sebulan,”Dalam sebulan keuntungan kotornya saya bisa mencapai Rp 10 juta sedangkan sehari bisa dapat Rp 400 ribu -Rp 500 ribu dari sebelas gerobak yang saya miliki kalau semua jalan atau jualan,”cetus Ali optimis. Impian saya tidak tinggi-tinggi cukup untuk biaya sekolah anak-anak dan ingin punya rumah serta naik haji.(Tri Deny Tr).