Osha Raup Laba Berkat Coba-Coba
Osha Raup Laba Berkat Coba-Coba
Keripik Keju (Fried Cheese) memang dikenal dengan cita rasa yang gurih dan lezat hingga banyak orang yang menggemarinya. Bisnis keripik sendiri telah banyak dilakukan banyak orang di Indonesia dengan keuntungan laba yang menjanjikan. Keripik Keju (Fried Cheese) merupakan salah satu olahan jenis keripik yang banyak digemari masyarakat kita sehingga jenis bisnis camilan banyak yang memilih memproduksi keripik.
Kegurihan dan Kelezatan keripik keju (fried cheese) peluang bisnis yang dijalankan oleh Pasutri Oktoriza Baswir dan Dewi Mulyati. Pasutri Okto dan Dewi dalam memulai bisnis Fried Cheese hingga ia mampu meraup untung Rp 10 hingga Rp 12 juta per minggu dari bisnis tersebut.
Oktoriza Baswir dan Dewi Mulyati seorang Pebisnis Camilan dari kota Bogor provinsi Jawa Barat merintis dunia bisnis fried cheesenya dimulai tahun 2013. Dalam menjalankan bisnisnya Okto dan Dewi memilih menggunakan nama usahanya dengan label Osha sehingga mudah dikenal konsumen. Diawali dengan pengalaman ketika suatu hari di tahun 2001 sang istri membuat camilan untuk keluarga. Camilan itu berupa makanan ringan yang terbuat dari tepung tapioka dan tepung ketan yang dicampur dengan taburan keju itu mendapat tanggapan positif dari para tetangga yang ikut mencicipi. Akhirnya para tetanggannya banyak yang memesan panganan keripik keju buatan sang istri. Oktoriza Baswir dan Dewi Mulyati langsung terinspirasi untuk membuka bisnis fried cheese sebagai usaha sampingan untuk mengisi masa pensiunan.
Saat merintis bisnis camilan tak disangka jika produk fried cheese yang dibuat Okto dan Dewi banyak disukai orang. Akhirnya ia pun berinisiatif untuk memasarkan produk fried cheesenya dengan menitipkan ke beberapa tempat. Dalam seminggu fried cheese Osha mampu memproduksi bahan baku untuk produksi fried cheese dengan jumlah 250 kilogram hingga 1 ton. Jumlah bahan baku ini dapat menghasilkan fried cheese yang mencapai kurang lebih 7000 buah.
Dalam pemasarannya Fried Cheese Osha harga jual yang ditawarkan per kantong dengan ukuran berat 140 gram dijual seharga Rp 10 ribu. Sedangkan untuk kemasan dengan berat 175 gram dijual Rp 15 ribu. Dalam melancarkan proses produksi Fried Cheese Osha yang dijalankan oleh Okto dan Dewi memilih untuk mempergunakan Mesin Deep Fryer dan Mesin Pengolah Umbi Agrowindo yang dibeli dari Toko Mesin Maksindo. Penggunaan mesin tersebut dipilih untuk memudahkan serta melancarkan proses produksi yang praktis dan cepat. Dengan menggunakan kedua mesin tersebut Okto dan Dewi mengakui jika proses produksinya berjalan lebih lancar dari sebelumnya.
Dalam satu minggunya mereka dapat dengan mudah mengantongi uang hingga Rp 10 hingga Rp 12 juta. Namun jika dihitung per bulannya keuntungan yang didapatkan Okto dan Dewi dari bisnis Fried Cheese terbilang memuaskan dengan nilai Rp 28 hingga Rp 30 juta rupiah.(Tri Deny Tr)