Camilan Khas Tangerang Dodol Rumput Laut
Camilan Khas Tangerang Dodol Rumput Laut
Bagi Anda penyuka rasa manis mungkin pernah mencoba dodol. Rasanya yang manis legit dengan warna hitam kecoklatan, biasa berbahan baku tepung ketan dengan varian rasa. Namun, pernahkah Anda mencoba dodol yang terbuat dari rumput laut? Jika belum, bisa ditemukan di wilayah Tangerang.
Tepatnya di Pekayon, Pulo Nyamuk, Tangerang Anda bisa mencicipi dodol nan sehat ini. Ialah Komarudin, pria berumur 47 tahun penggagas awal dodol rumput laut. Bersama 12 rekan anggotanya yang tergabung dalam Kelompok Usaha Barokah Si Kembar, ia memproduksi hingga 5 kg rumput laut dalam satu hari. Komarudin yang menjabat sebagai ketua, mengatakan bahwa Barokah Si Kembar didapat dari anaknya yang kebetulan kembar, bernama Fazrien Mubarak dan Fajar Pratiwi.
Dodol dengan nama “Tan Kwe Dodol Rumput Laut” ini dibuat tanpa pengawet. Komarudin memang ingin mencari camilan yang sehat bagi masyarakat. Rumput laut sendiri pun sebenarnya memiliki banyak kandungan vitamin, seperti vitamin A, vitamin B 12, kalsium, zat besi, kalium, dan yodium. Tak hanya itu, rumput laut dikatakan bisa menjaga kesehatan tiroid dan hormon. Zat antioksidan alami yang disebut dengan lignan, ternyata mampu memperlambat pertumbuhan tumor, bahkan penelitian juga menunjukkan bahwa kandungan asam folat yang tinggi di rumput laut mampu mencegah kanker usus besar. Karena itulah Komarudin memutuskan untuk memilih rumput laut dan gula pasir sebagai bahan pendukung.
Pria asal Tangerang ini menceritakan proses pembuatan Tan Kwe Dodol. Rumput laut yang didapatkan dari petani di Banten, ia rendam maksimal dua hari 24 jam, lalu ditiriskan hingga kering untuk diblender. Setelah diblender di masukkan ke kuali untuk digodok dan dicampur dengan gula pasir dengan perbandingan 1 kg rumput laut dengan 8 kg gula pasir, lalu proses akhirnya diaduk selama 2-3 jam.
Demi mendukung Usaha Kecil dan Menengah, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten membeli sebuah Mesin Oven Pengering OVG 6 dari Toko Mesin Maksindo untuk kelompok yang baru diresmikan sejak Juni 2013 lalu. Berkat diresmikan oleh pemerintah setempat, Tan Kwe Dodol Rumput Laut berhasil mendapatkan perizinan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Komarudin mengaku pernah memakai mesin tersebut untuk keperluan usahanya, apalagi usahanya bergantung pada cuaca.
Dalam satu harinya, bersama rekan ia mampu memproduksi hingga 5 kg rumput laut. “Tapi, ya kalau sedang hujan enggak seperti itu. Produksinya bisa lebih sedikit,” ujarnya
Komarudin mengatakan dalam satu hari ia memproduksi 5 kg dengan hasil per kilonya mencapai 30 toples. Dengan berat 300 gram, ia menjual dodol tersebut seharga Rp 15.000 per toples, dengan aneka rasa—sebut saja sari pandan, durian, melon, nanas, dan original.Tan Kwe Dodol Rumput Laut tersebut ia dipromosikan ke berbagai pameran, seperti Pameran di Nusa Tenggara Barat dengan Dinas Perikanan dan Kelautan & Dinas Koperasi pada 3 Juli 2013 silam. Dua hari sebelumnya, mengikuti pameran sekaligus pelatihan berwirausaha menggunakan internet di Gedung Usaha Daerah Ruang Bola Sundul Pemda, Tigaraksa, Tangerang. Komarurudin mengaku memiliki rencana untuk usahanya ini.
“Mau saya ke depan bisa membuka kios di tempat yang strategis, misalnya bandara. Tak cuma itu, saya juga berharap ke depan bisa mempromosi ke supermarketagar Tan Kwe bisa menjadi salah satu makanan khas Kota Tangerang.Tapi ya memang saat ini kondisinya masih terkendala dengan modal, pemasaran, dan tenaga,” tandasnya sebelum mengakhiri panggilan. (Tri Deny Tr)