Omzet Tak Semini Bakpao

Friday, November 7th, 2014 - Kisah Sukses

Omzet Tak Semini Bakpao

Berlatar belakang sebagai tenaga pengajar salah satu pesantren di Jakarta, Iwan beserta sang istri (Elly) tertarik untuk terjun di dunia usaha. Tertarik akan usaha bakpao yang termasuk dalam klasifikasi bakery ini,  Iwan mulai ikut pelatihan-pelatihan mengenai cara pembuatan bakpao dari ajakan temannya.PopPao-6922

Sedikit bercerita tentang usaha yang baru dirintisnya setahun lalu, itu berawal dari kebutuhan ekonomi yang semakin besar yang harus dipenuhi oleh Iwan beserta Istri. Membuat Iwan tertantang untuk mencari biaya tambahan untuk keperluannya sehari-hari. Atas dasar itulah Iwan memiliki gagasan untuk terjun langsung dan mulai menjalankan usaha bakpao mini bersama sang istri.

Berbeda pada umumnya, bakpao buatan Irwan memiliki ukuran yang lebih kecil. Dirinya mengaku, sengaja membuat konsep bakpao mini seperti itu. Dengan maksud agar bakpao buatannya bisa diterima semua kalangan. Pemasaran yang dilakukannya pun menggunakan sistem titip warung. “Bakpaonya lebih kecil. Saya titip di warung dan sekolah, targetnya itu untuk semua kalangan,” ucap Iwan saat diwawancarai via telpon.

Bermodalkan 500 ribu rupiah, uang itu dibelanjakannya untuk membeli semua bahan-bahan dan perlengkapan pembuatan bakpao. Dari keseluruhan modal yang ia punya, Iwan dapat menghasilkan 10 kilogram adonan yang setara dengan 500 bakpao mini dengan pengerjaan secara manual. Tiga varian rasa –saat ini- cokelat, kacang hijau, dan kelapa dijualnya dengan harga Rp 1.000, dengan perkiraan omzet per bulan Rp 15 juta rupiah.3811fcdd6ce8d7ed6c854001_original

“Modal 500 ribu, dari uang segitu saya belikan bahan-bahan hingga peralatan seperti panci dan lainnya. Itu cukup bikin 500 bakpao yang saya jual antara 1.000 sampai 1.500 rupiah. Bakpaonya ada rasa kacang, kacang hijau, dan kelapa. Isian lain seperti daging saya ga buat, tapi kalo ada pesanan dengan isian sesuai pesanan kami siap melayani pesanan tersebut. Untuk omzetnya tinggal dikalikan saja” jelas Iwan.

Y999668008Hingga pada bulan ke empat usahanya, Iwan mulai menggunakan bantuan Mesin Spiral Mixer DN5 dari Toko Mesin Maksindo. Pembelian itu ketika dirinya merasa terlalu capek untuk membuat adonan bakpao secara manual. Dirinya juga mengaku, selain hemat tenaga, menggunakan Mesin Spiral Mixer DN5 membuat adonannya lebih halus, seperti apa yang dikatakan para pesaingnya sesama pengusaha bakpao.

bakpao (1)Ditanya masalah kendala yang dihadapi, Iwan bercerita memiliki kendala dalam bidang pemasaran bakpao mini buatannya. Seperti warung-warung atau kantin sekolah yang menjadi tempat untuk menitipkan bakpao buatannya, terkadang penuh dengan produk serupa. Persaingan yang cukup ketat didaerahnya, mengharuskannya lebih keras lagi dalam memperluas jaringan usaha bakpaonya.

“Kendalanya itu ada di pemasaran karena banyak kue bikinan pesaing. Solusinya saya tetap cari link (jaringan) yang terdekat untuk memasarkan bakpao saya. Harapan saya, agar usaha saya terus berkembang dan ingin mengembangkan produk seperti bikin donat atau kue basah lainnya, “tutup Iwan.(Muhamad Nur Hasan)

 

 

Omzet Tak Semini Bakpao | redaksimesin | 4.5